Rabu, 01 Juni 2022

MERUBAH MIND SET (POLA PIKIR) TERHADAP MUSIBAH


 MERUBAH MIND SET (POLA PIKIR) TERHADAP MUSIBAH

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ المُؤْمِنِيْنَ، وَجَعَلَ الضِّياَقَ عَلَى قُلُوْبِ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ اْلحَقُّ اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْنِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ المَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ

أَيُّهاَ اْلحَاضِرُوْنَ اْلمُسْلِمُوْنَ حَفِظَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Jamaah shalat Jumat حفظكم الله,

Khatib mengajak diri sendiri dan para jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala, mempertajam kesadaran ilahiah, mempertebal sikap berserah diri kepada-Nya.

Jamaah shalat Jumat  حفظكم الله, 

Tak ada manusia yang tak membutuhkan rasa aman. Namun dalam realitas kehidupan, kesulitan, musibah, atau kondisi tak aman mustahil dihindari. Manusia memang hidup dalam serba-dua kemungkinan: siang dan malam, sehat dan sakit, hidup dan mati, aman dan tak aman, dan sebagainya. Ini sejalan dengan Firman 

سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ :

  (وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (٤٩

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah” (QS Adz-Dzariat[51]: 49).   

Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan, ayat tersebut bermakna bahwa pencipta segala yang berpasangan adalah satu, yakni Allah, maka sembahlah Allah.

Di balik keberpasangan setiap kondisi tersebut ada Dzat Tunggal yang perlu disadari.

سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ adalah satu-satunya tempat bergantung, kembali, dan berserah diri.

Semua mushibah yang menimpa kita, adalah izin سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ, sebagaimana Firman-Nya di dalam Q.S. at- Taghabun ayat 11:

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗوَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ, Dan barang siapa yang beriman kepada  الله, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan اللهُ Maha Mengetahui segala sesuatu. (At-Taghabun: 11)

Penjelasan ayat ini sebagaimana di dalam tafsir Ibnu Katsir yaitu:

{مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ}

Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin الله. (At-Taghabun: 11)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah dengan perintah الله, yakni dengan kekuasaan dan kehendak-Nya.

{وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ}

Dan barang siapa yang beriman kepada الله, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. (At-Taghabun: 11)

Seseorang yang di timpa musibah, kemudian ia tahu bahwa musibah itu dari سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ kemudian ia ridho dan berserah diri (kepada سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ).

Jamaah shalat Jumat hafizhakumullah,

Salah satu ketetapan سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ kepada kita adalah kondisi tidak menyenangkan, dan di antara kondisi tidak menyenangkan yang sering kita alami adalah tertimpa bencana, ujian, cobaan, musibah, atau bala’. Karena tidak menyenangkan, ada anggapan dari sebahagian kita, jika seorang muslim terkena musibah, berarti orang tersebut sedang di adzab oleh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ. Apakah memang demikian? Belum tentu, karena bisa saja bencana, ujian dan cobaan itu adalah tanda سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ mencintai seseorang hamba-Nya. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi kita Sayyidina Muhammad ﷺ:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ)

Di riwayatkan dari Anas ibn Malik radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya apabila الله mencintai suatu kaum niscaya الله akan memberikan cobaan kepada mereka. Maka barangsiapa yang ridha (dengan ketetapan الله), maka الله akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang tidak ridha, maka اللهُ pun tidak akan ridha kepadanya.” 

(HR. At-Turmudzi, no. 2320 dan Ibnu Majah, no. 4021 dengan sanad yang hasan)

Syaikh Abdurrohman Mubarokfuuri mensyarah (menjelaskan) hadits di atas di dalam kitabnya Tuhfatul Ahwadzi Syarhu Jami’i at- Tirmidzi, beliau menjelaskan:

Sesungguhnya besarnya balasan pahala yakni banyaknya pahala, bersamaan dengan besarnya bala’ atau ujian yang menimpa, maka barangsiapa bala’ atau cobaannya lebih besar, maka balasan pahalanya lebih besar. سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ memberikan bala’ atau cobaan kepada mereka dengan ujian dan bencana. Maka barangsiapa ridho dengan bencana yang menimpa mereka, maka orang itu memperoleh Ridho dari            سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ dan memperoleh pahala yang banyak. Dan barangsiapa yang murka maksudnya tidak suka kepada bencana/ musibah dari      سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ dan benci serta tidak ridho dengan takdir atau ketetapan سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ, maka orang itu mendapat murka dari سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ اللهُ dan mendapatkan adzab yang pedih.

Jadi, dapatlah kita simpulkan:

1. Bala’, ujian dan bencana adalah tanda  الله cinta kepada hamba-Nya.

2. Hanya ada 2 pilihan sikap terhadap bencana atau musibah, Ridho dan اللهُ pun ridho kepadanya serta mendapatkan banyak pahala, atau benci (tidak suka) sehingga mendapatkan kemurkaan dari الله dan adzab yang pedih.

3. Besar atau kecilnya pahala yang di peroleh, tergantung dari besar atau kecilnya nya bala’ ujian, atau bencana yang di hadapi.

  بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


KETENANGAN DAN KEGELISAHAN HATI

  KETENANGAN DAN KEGELISAHAN HATI   اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي شَرَحَ صُدُوْرَ الْمُوَفَّقِيْنَ بِأَلْطَافِ بِرِّهِ وَآلَائِهِ، وَنُوْرِ بَصَ...