KHUTBAH JUM’AT
TEMA: HIKMAH KEMERDEKAAN
DI SUSUN OLEH:
FIRDAUS, M.Pd.I
Telah di
sampaikan pada
hari Jum’at,
18 Agustus 2023 M/ 1 Shafar 1445 H
di masjid Nurul
Falah Bogorejo Kabupaten Tebo Jambi
HIKMAH KEMERDEKAAN
Khutbah ke 1
الحَمْدُ
للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ
المُؤْمِنِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ اْلحَقُّ
اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ
الْوَعْد الأَمِيْنِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا
مُحَمَّدٍ المَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَالتَّابِعِيْنَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ.
أَمَّا بَعْدُ
أَيُّهاَ
اْلمُسْلِمُوْنَ حَفِظَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ
اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل
لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Jamaah shalat Jumat Rohimakumullah,
Khatib mengajak diri sendiri dan para jamaah sekalian marilah senantiasa bertaqwa kepada Allah subhanahu
wata’ala. Adapun judul Khutbah Jum’at saat ini adalah HIKMAH KEMERDEKAAN.
Jamaah shalat Jumat Rohimakumullah,
Awalnya perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia masih
bersifat kedaerahan, belum ada kesadaran untuk bersatu. Kemudian barulah timbul
kesadaran nasionalisme yang selanjutnya menjadi sarana untuk meyatukan
perjuangan. Dengan perjuangan panjang yang di landasi semangat jihad dan
nasionalisme, para pejuang bersama rakyat bersatu padu melawan penjajah. Sehingga
Alhamdulillahirobbil’alamin, bangsa Indonesia bisa mengusir penjajah dan meraih
kemerdekaan. Tepat pada tanggal 17 agustus 1945 di proklamirkan kemerdekaan bangsa
Indonesia. Ketika menyusun undang- undang dasar 1945, para pendiri bangsa
sangat menyadari, bahwa tidak akan bisa bambu runcing bisa mengalahkan tank-tank
baja dan peralatan perang modern lainnya, kecuali jika Allah Subhanahu wa
Ta’ala yang menolong dengan Rahmat-Nya. Para pendiri bangsa sangat menyadari
dan mengakui hal ini, sehingga di dalam pembukaan undang- undang dasar 1945 di
cantumkan bahwa kemerdekaan Indonesia diperoleh ‘atas berkat rahmat Allah yang
Maha Kuasa”.
Dari uraian singkat tentang
perjuangan meraih kemerdekaan republik Indonesia di atas di peroleh beberapa
hikmah, di antaranya:
1.
Kesungguhan dalam berjihad dan berjuang melawan penjajah akan
ditunjukkan ke jalan-jalan Allah, sebagaimana firman-Nya:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا
لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad
untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang
berbuat baik”. (Q.S. al-Ankabut: 69).
2.
Persatuan dan kesatuan, sejalan dengan firman Allah di
dalam surah Āli ‘Imrān ayat 103:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ
جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ
كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ
اِخْوَانًاۚ
“Berpegangteguhlah kamu semuanya
pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu
sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.”
3.
Kesadaran akan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala
4.
Pengakuan bahwa kemerdekaan adalah merupakan rahmat Allah
Subhanahu Wa Ta’ala
5.
Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan
taqdir sekaligus nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Nikmat selanjutnya adalah kita
bisa menajalankan ibadah dengan tenang, bahkan di fasilitasi oleh negara,
seperti: banyak masjid yang di bantu pembangunannya oleh negara, kita bisa
melaksanakan sholat dengan tenang tanpa ketakutan, terbitnya undang-undang
pengelolaan zakat, penghitungan awal dan akhir puasa di urus oleh negara,
keberangkatan haji di urus dengan teratur oleh negara, negara membuat regulasi
dan lembaga yang mengurus produk halal, adanya lembaga keuangan dan perbankan
syari’ah, adanya undang-undang perkawinan yang sesuai dengan syari’at Islam dan
lain-lainnya.
Nikmat-
nikmat ini wajib kita syukuri dengan cara tetap menjaga keutuhan NKRI dan
menentang segala upaya yang akan merubahnya, kemudian kita mengisi kemedekaan
dengan bersama-sama membangun NKRI sesuai bidang kita masing-masing. Kontribusi
negara terhadap kemajuan ummat Islam seperti yang telah di sebutkan di atas jangan
sampai kita tutup-tutupi, jika kita tutup-tutupi seolah negara tidak ada
kontribusi terhadap ummat Islam, maka ini termasuk kufur terhadap nikmat yang
telah di berikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada negara kita tercinta ini.
Hendaknya kita harus selalu mengingat firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikut:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih".
بَارَكَ اللهُ لِيْ
وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ
اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ
اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم٠
Khutbah ke 2:
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى قَالَ اللهُ
تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى
بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ
اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى
بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ
وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ
الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ
اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ
عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ
خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى
يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ
وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا
بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ
اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ
بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرْ