Kamis, 10 Juni 2021

Meniru Sifat Rasul Yang Terkandung Didalam Surat Al-Baqarah Ayat 129

 رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. ( Surah al- Baqoroh ayat 129).

SIFAT RASUL DARI AYAT INI

1. yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (al- Qur’an).


Meniru Nabi kita Muhammad Shallallu’alaihi wa sallam berdasarkan ayat ini:

a. Secara pribadi, berarti kita harus senantiasa banyak membaca al- Qur’an setiap hari

b. Dan secara sosial, jika bacaan kita sudah benar, berarti kita harus mengajarkan orang lain membaca al- Qur’an. 


2. mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah).


Syaikh Mutawalli as- Sya’rawi menjelaskan di dalam tafsirnya Tafsir asy- Sya’rawi bahwa beda antara tilawah dan ta’lim pada ayat ini. Tilawah hanya membaca al- Qur’an saja, sedangkan ta’lim adalah mengetahui makna ayat, penerapan dan seluk beluk ayat.


Meniru Nabi kita Muhammad Shallallu’alaihi wa sallam berdasarkan ayat ini:


a. Secara pribadi, Setelah bisa membaca al-Qur’an, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk belajar kepada para ulama tentang makna dan pemahaman dari al- Qur’an dan Hadits.

b. Dan secara sosial, jika kita sudah memperoleh pemahaman tentang suatu ayat atau hadis, maka hendaklah mengajarkannya kepada orang lain.


3. mensucikan mereka


Dari beberapa tafsir maksud mensucikan di sini adalah:

a. mensucikan ummatnya dari mempersekutukan Allah (Syirik), menyembah berhala, dan mengembangkan dan memperbanyak ketaatan kepada Allah, 

b. mengarahkan mereka ke jalan kebaikan dan kesempurnaan iman, 

c. mensucikan dari dosa.


Meniru Nabi kita Muhammad Shallallu’alaihi wa sallam berdasarkan ayat ini berarti:

a. Secara pribadi, harus berusaha selalu memelihara diri dari kesalahan dan dosa, dan jika ada kesalahan, harus segera memohon ampun kepada Allah dan bertaubat, serta memperbanyak ibadah dan mengamalkan ajaran Islam yang lain.

b. Secara sosial, sambil memelihara dan memperbaiki diri dan memperbanyak iabadah kita juga punya kewajiban untuk memperbaiki kondisi lingkungan sosial kita dan mengajak mereka beribadah dan mengamalkan ajaran Islam, di mulai dari keluarga, tetangga, masyarakat sekitar dan seterusnya masyarakat yang lebih luas lagi, tetapi tetap dengan cara yang penuh hikmah (bijaksana) dan pengarahan atau pengajaran yang baik.


Kesimpulan 


Islam bukan hanya agama untuk perbaikan dan keselamatan pribadi, tapi kita untuk perbaikan dan keselamatan masyarakat bahkan untuk seluruh alam, oleh karena setiap kita mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki didri sendiri dan lingkungan kita di mulai dari keluarga dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar atau pertanyaan

KETENANGAN DAN KEGELISAHAN HATI

  KETENANGAN DAN KEGELISAHAN HATI   اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي شَرَحَ صُدُوْرَ الْمُوَفَّقِيْنَ بِأَلْطَافِ بِرِّهِ وَآلَائِهِ، وَنُوْرِ بَصَ...