مسابقة شرح القرآن
شرح سورة الرحمن من آية ١ الى آية ٤
مَبْحَث/عُنْوَان
: نِعَمُ القرآن و خلق الإنسان والبيان )اللغة(
SYARH SURAH AR- ROHMAN AYAT 1-4
(NIKMAT AL-QUR’AN, PENCIPTAAN MANUSIA DAN BAHASA)
TINGKAT
TQA
UTUSAN
KABUPATEN TEBO
مُؤَلِّف:
FIRDAUS,
M.Pd.I
فريقة شرح القرآن:
آيات القرآنشارحة : ZEEFARRA QURROTAA’YUNI
قارئة آيات القرآن : RISMA SYAHWATUL ISLAH
مترجمة آيات القرآن : KHEYLA NUZUR RAMADINI
FASI
TINGKAT PROVINSI JAMBI
TAHUN
2023
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الرَّحْمٰنِ, اَلَّذِيْ اَنْعَمَ
عَلَيْنَا الْقُرْآنَ ,وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍاَحْسَنِ الْاِنْسَانِ, وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ لَهُمْ هِدَايَةُ الْقُرْآنِ.
أَمَّـا بَعْدُ. قَالَ اللهُ تَعَالى فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم .بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. تَبَارَكَ
ٱلَّذِى نَزَّلَ ٱلْفُرْقَانَ .
Dewan hakim hakim yang arif dan bijaksana
Hadirin yang berbahagia
Jo-Ann Tsang, profesor psikologi dan ilmu
saraf di College of Arts and Sciences di Baylor University di Waco,
Texas, dan beberapa peneliti lainnya mempublikasikan temuan mereka secara
online di jurnal Personality and Individual Differences, mereka
menemukan bahwa: “orang yang materialistis lebih sulit mensyukuri apa yang
dimilikinya, sehingga menyebabkan mereka menjadi sengsara.” Faham
meterialisme ini banyak mempengaruhi ummat Islam, bahkan menyempitkan makna
benda menjadi uang, sebagaimana di sebutkan di dalam Cambridge dictionary:
the belief that having money and possessions is the most important thing in
life, yang artinya adalah “keyakinan bahwa memiliki uang dan harta benda adalah
hal terpenting dalam hidup.”
Untuk meluruskan keyakinan ini, perlu hadirnya ajaran Islam yang
menjelaskan tentang keaneka ragaman nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala
kepada manusia. Maka, berdasarkan ungkapan ini kami akan memaparkan Syarahan
al- Qur’an yang berjudul: Nikmat al- Qur’an, Penciptaan Manusia dan Bahasa.
Dengan rujukan al- Qur’an Surah ar- Rohman
ayat 1-4:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم .بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلرَّحْمٰنُۙ)١ (عَلَّمَ الْقُرْاٰنَۗ)٢ ( خَلَقَ الْاِنْسَانَۙ)٣ (عَلَّمَهُ الْبَيَانَ)٤(
Artinya: Hamba Berlindung kepada Allah dari godaan Setan
yang terkutuk. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tuhan
Yang Maha Pengasih. Dia mengajarkan Alquran. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya
pandai berbicara.
1.
Nikmat al- Qur’an
Di dalam tafsir at- tanwir, Ibnu ‘Asyur menjelaskan bahwa sebab
turunnya surah ar- rohman ini adalah karena orang- orang musyrik
mengatakan bahwa yang mengajarkan al- Qur’an kepada Muhammad itu adalah
manusia. Maka Allah menolak perkataan mereka, bahwasanya Yang Maha Pengasihlah
yang telah mengajarkan al- Qur’an kepada Nabi Muhammad Shollallhu ‘Alaihi Wa
Sallam.
اَلرَّحْمٰنُۙ)١ (عَلَّمَ الْقُرْاٰنَۗ)٢ (
Tuhan Yang Maha Pengasih. Dia mengajarkan Alquran.
Pemahaman tentang ayat ini tergambar di dalam tafsir al- Qosimi
bahwa “ Pokok dari nikmat agama adalah al- Qur’an, yakni nikmat turunnya dan nikmat
diajarkannya, maka sesungguhnya ia adalah pokok ajaran agama, sumber tumbuhnya
syari’at, wahyu yang paling agung, kitab yang paling mulia. Allah mengajarkan
al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Shollallhu ‘Alaihi Wa Sallam, kemudian beliaulah
yang telah mengajarkan al-Qur’an kepada kita ummatnya.
Jika manusia meyakini Al-Qur’an dan mengikuti ajaran di dalamnya, maka
mereka akan mendapat petunjuk dan rahmat. Hal ini di jelaskan di dalam al-
Qur’an Surah Al Jasiyah ayat 20:
هَٰذَا
بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُوْنَ
Artinya: "(Al-Qur'an) ini adalah pedoman
bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini."
Agar bisa menjadi petunjuk di dalam kehidupan, maka al- Qur’an harus di
pelajari, sebagaimana hadits Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang di
riwayatkan oleh Imam Bukhori:
خَيْرُكُمْ
مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik orang di antara kalian adalah
yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari no. 5027).
2.
Nikmat Penciptaan Manusia
Sesudah Allah menyatakan nikmat mengajarkan Al-Qur’an pada ayat yang lalu,
maka pada ayat ini Dia menciptakan jenis makhluk-Nya yang terbaik yaitu
manusia.
خَلَقَ
الْاِنْسَانَۙ)٣ (
Dia menciptakan manusia.
Ibnu ‘Asyur menjelaskan di dalam tafsirnya at- Tanwir
bahwa penciptaan adalah nikmat yang agung, karena di dalam penciptaan adalah
sebagai pemuliaan terhadap makhluk, dengan mengeluarkannya dari tidak ada
menjadi ada dalam kehidupan nyata.
Tapi sayangnya manusia banyak yang tidak sadar dengan nikmat penciptaan
ini, maka perbanyaklah beristighfar:
أَسـْــتـَـغـْـفـِـرُ الله، رَبَّ
الـْــبـَرَايـَـا
أَسـْــتـَـغـْـفـِـرُ الله، مِــنَ
الـْــخـَــطَايـَــا
3.
Nikmat Berbicara dengan Bahasa
عَلَّمَهُ الْبَيَانَ)٤(
Mengajarnya (manusia) pandai berbicara.
Di dalam tafsir Tafsir al- Qurthubi dijelaskan bahwa di antara
maknanya adalah Allah mengajarkan manusia seluruh bahasa. Banyaknya ragam
bahasa menandakan tanda- tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sebagaimana
firman-Nya di dalam al- Qur’an surah ar- Rum ayat 22:
وَمِنْ
اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافُ اَلْسِنَتِكُمْ
وَاَلْوَانِكُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْعٰلِمِيْنَ
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah
penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
mengetahui.
Melalui
bahasalah bisa mengajarkan (isi) al- Qur’an, yang pada akhirnya al-Qur'an akan menjadi hujjah bagi kita. Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa
Sallam bersabda:
اَلْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau sebaliknya menjadi
hujjah yang membantahmu.” (HR. Muslim)
Akhirnya, dari uraian ini di peroleh kesimpulan:
1.
Allah Tuhan
Yang Maha Pemurah telah memberikan nikmat non materi yaitu nikmat pengajaran
al- Qur’an, nikmat penciptaan manusia, dan nikmat berkomunikasi dengan bahasa.
2.
Nikmat bahasa
sebagai sarana pengajaran makna al- Qur’an dan berkomunikasi dengan sesama
manusia.
Buah mangga buah pepaya
Belah kelapa buah durian
Bila anda ingin bahagia
Berpedomanlah pada Al-Qur’an
وَبَرَكَاتُهُوَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ والهِدَايَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
BIOGRAFI PENULIS
Firdaus,
dilahirkan di Jambi 18 Desember 1980 dari pasangan bapak Muhammad Sayuti Yusuf
(Allahu Yarham) dan ibu Hadijah. Istri tercinta bernama Mahdalena, S.Pd.I, dan
di karuniai 3 orang anak yaitu, Muhammad Zaki Alfaruq, Muhammad Azzam Alhafiz
dan Hanifah Mumtazah Firdaus.
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri No. 75 kota Jambi tamat tahun 1993
2. Madrasah
Ibtidaiyyah Swasta Tarbiyah Islamiyah kota Jambi tamat tahun 1993
3. Pondok
Pesantren Daar al- Qur’an al- Islamy Muara Bulian Batang Hari
Jambi tamat tahun 1996
4. Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK/MAPK) The-Hok Jambi Tahun 1999
5. S1 Jurusan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi tamat tahun 2004
6.
S2 Konsentrasi Kurikulum Pendidikan Islam IAIN STS Jambi tamat
tahun 2010
Karya Tulis
Buku :
1. Kemampuan
Guru Bahasa Arab Dalam Mengimplementasikan Kurikulum, di terbitkan oleh
penerbit Adab Indramayu Jawa
Barat.
2. Wawasan Islam Cahaya Kehidupan, di terbitkan oleh penerbit Adab Indramayu Jawa Barat.
3. Wawasan Bernuansa Pendidikan, di terbitkan oleh penerbit Ruang
Karya Kalimantan Selatan.
4. Pengantar Ilmu Fiqh (dalam proses).