إن
شاء الله
KHUTBAH JUM’AT:
USIA, ANTARA YANG BERMANFAAT DAN YANG
TIDAK
DI SUSUN OLEH:
FIRDAUS, M.Pd.I
akan di
sampaikan pada
hari Jum’at,
22 Desember 2023 M/ 9 Jumadal Ula 1445 H
di masjid
agung al- Ittihad Kabupaten Tebo Jambi
USIA, ANTARA YANG BERMANFAAT DAN YANG
TIDAK
اَلْحَمْدُ
للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ، أَمّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الله
اُوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah jumat yang dirahmati
Allah.
Marilah kita bertaqwa kepada اللهُ dengan sebenar- benar taqwa. Adapun judul
Khutbah Jum’at kita saat ini adalah:
USIA, ANTARA YANG
BERMANFAAT DAN YANG TIDAK
Allah Subhanahu Wa Ta’ala
berfirman di dalam al- Qur’an surah an- Nahl ayat 70:
وَٱللَّهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفَّىٰكُمْ ۚ وَمِنكُم مَّن
يُرَدُّ إِلَىٰٓ أَرْذَلِ ٱلْعُمُرِ لِكَىْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْـًٔا ۚ
إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ قَدِيرٌ
Artinya: Allah menciptakan kamu,
kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur
yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
البقاعي di dalam tafsirnya نظم الدرر في تناسب الآيات والسور memberikan penafsiran tentang ayat di atas bahwa “kemudian Allah
mewafatkan kamu” dengan umur yang berbeda-beda, maka anak kecil tidak bisa
menunda wafatnya, begitupula orang dewasa tidak bisa mempercepat kematian. Ada
yang mati masih dalam keadaan kuat (sehat dan segar bugar), ada yang sudah tua
renta masih belum wafat juga, keadaan mereka lemah seperti keadaan anak-anak.
Dengan beragamnya batas umur, sudah
seharusnya kita memanfaatkan sebaik mungkin sisa umur kita, karena semakin
bertambah umur kita, semakin dekatlah kita dengan kematian. Untuk menyikapinya
kita perlu merenungi hakikatnya, di antaranya adalah dengan memahami penjelasan
Syaikh Ibnu ‘Athaillah as- Sakandari di dalam kitab beliau al- Hikam, yaitu:
رُبَّ عُمْرٍ انْسَعَتْ آمَادُهُ وَقَلَّتْ أَمْدَادُهُ وَرُبَّ
عُمْرٍ قَلِيْلَةٍ آمَادُهُ كَثِيرَةٍ أَمْدَادُهُ
Artinya: "Adakalanya umur
itu begitu panjang, tetapi sedikit manfaatnya, dan adakalanya umur itu pendek,
tetapi banyak manfaatnya."
Anugerah besar
yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba- Nya yang beriman, berupa
tambahnya keimanan dan keyakinan, tidak ditentukan oleh panjang dan pendeknya
usia. Tetapi bobot nilai umur itu ditentukan oleh bertambahnya anugerah
keimanan dan keyakinan, ketaatan dan amal ibadahnya. Di dalam hadits yang di
riwayatkan oleh imam at- Tirmidzi Rasulullah صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah di tanya:
أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ
عَمَلُهُ. قِيْلَ: فَأَيُّ النَّاسِ شَرٌّ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَ سَاءَ
عَمَلُهُ
Artinya: Siapakah manusia terbaik?
Nabi menjawab: orang yang dikaruniai umur panjang dan baik (benar)
perbuatannya. Ditanyakan lagi: Dan siapakah manusia yang paling jelek? Nabi
menjawab: orang yang panjang umurnya dan jelek perbuatannya.”
Jadi, panjang
dan pendeknya umur seseorang itu, tidak dinilai dari panjangnya masa, tetapi di
nilai dari kualitas keimanan dan ketaatan serta amal salehnya. Ada usia yang
pendek masanya, tetapi sangat bermanfaat dan berguna, tetapi tidak sedikit usia
itu panjang, tetapi tidak berguna. bahkan penuh dengan kejahatan dan perbuatan
dosa.
Selanjutnya Syekh Ibnu Athaillah
berkata:
مَنْ يُوْرِكَ لَهُ فِي عُمْرِهِ أَدْرَكَ فِي يَسِيرِ مِنَ
الزَّمَنِ مِنْ مِنَنِ اللَّهِ تَعَالَى مَا لا يَدْخُلُ تَحْتَ دَوَائِرِ
الْعِبَارَةِ وَلَا تَلْحَقُهُ الإِشَارَةُ
Artinya: "Barangsiapa yang
diberkahi umurnya, maka dalam masa yang singkat ia dapat mencapai karurnia
Allah yang tidak dapat dihitung oleh kata-kata, dan tidak dapat dikejar oleh
isyarat (tidak terhitung dan tidak terbatas)."
Umur yang
berkah itu ialah jika Allah memberi kecerdasan dan kesadaran terhadap seseorang
untuk mempergunakan kesempatan yang ada padanya untuk amal kebaikan. la gunakan
dari setiap saat dari perjalanan usianya dengan sungguh-sungguh untuk mencapai
anugerah Ilahi. Jalannya selalu tersinari dan dalam petunjuk Ilahi, sehingga
amalnya tepat waktu dan sasaran. Saat-saat utama menjadi tak terlewat- kan.
Sebab ada kalanya amal kebaikan jika tepat pada sasarannya, maka dalam waktu
yang singkat dan pendek seseorang dapat mencapai apa yang tidak dapat tercapai
dalam masa selama seribu bulan. Seperti amal yang dilakukan tepat pada waktu
malam lailatul qadar yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
Sebagian ulama
ada yang berkata: "Setiap malam bagi orang yang arif, laksana malam
lailatul qadar." Sayyid Abu Abbas Al-Mursi berkata: "Segala puji bagi
Allah, waktu-waktu bagi kami semuanya laksana malam lailatul qadar."
Demikian inilah yang dimaksud dengan umur yang berkah, bukan dipandang dari
segi bertambah masanya. Inilah makna penakwilan dari hadis yang diriwayatkan
dari Rasulullah saw.:
الْبِرُّ يَزِيدُ فِي عُمْرِ
"Amal kebajikan itu akan
menambah umur."
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَ لَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ العَظِيْمِ وَ نَفَعَنِيْ وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ
الآيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنّيْ وَ مِنْكُمْ
تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah ke 2:
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ
تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا
الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ
وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ
فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ
اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ
وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ
أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ
وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ
مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ
إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ
وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ
اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ
بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar atau pertanyaan