السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى
أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ
وَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ. اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
رَبِّ اشْـَرحْ لِي صَـدْرِيْ وَيَسِّرْلِي أَمْـِريْ وَاحْلُلْ عُقْـدَةً مِنْ
لِسَـانِي يَفْقَـهُوْا قَـوْلِي.
صدق الله العظيم
Yang terhormat, Bapak- Bapak Dewan Juri.
Yang kami sayangi teman- teman semuanya.
Seluruh hadirin dan hadirot Rohimakumullah.
Pertama, marilah kita memuji dan bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang telah memberikan beraneka ragam nikmat kepada kita, khususnya nikmat
iman, Islam dan ilmu pengetahuan, sehingga kita bisa senantiasa beribadah
kepada-Nya.
Kedua, Shalawat dan Salam, semoga senantiasa Allah curahkan kepada nabi kita,
pemimpin sekalian para Nabi dan Rasul, yakni Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi
wa sallam. Semoga kita senatiasa bisa mengikuti dan melaksanakan seluruh
ajaran- ajaran beliau Shollallahu ‘alaihi wa sallam.
Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan ceramah agama yang berjudul:
Generasi Qur’ani Untuk Kejayaan Indonesia.
Napoleon Bonaparte pemimpin Prancis masa lalu, pernah menyatakan:
Based on the principles of the Qur'an, which alone are true and alone can
lead men to happiness.
“Berdasarkan prinsip- prinsip al-Qur'an, yang satu-satunya yang benar dan
satu- satunya yang dapat membawa manusia menuju kebahagiaan.”
Dari ungkapan di atas dapat di fahami bahwa dengan mengamalkan al- Quran,
manusia akan bahagia, begitu pula suatu negara, jika ingin bahagia maka
terapkanlah nilai- nilai al-Qur’an. Dan untuk bisa terus berjaya, suatu negara
harus betul-betul menyiapkan generasi yang kuat yang dilandasi nilai- nilai
al- Qur’an. Dan memang, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan kita
semua untuk membangun generasi Qur’ani yang kuat, dan takut meninggalkan
generasi yang lemah, sebagaimana firmannya di dalam al-Qur’an surat
an- Nisa' ayat 9:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا
عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya: “Hendaklah takut (kepada Allah) orang yang, bila (wafat dan)
meninggalkan keturunan tiada berdaya, kuatir akan nasib mereka. Hendaklah
mereka bertakwa kapada Allah, dan menga-takan kata-kata yang benar.”
Mafhum mukhalafah-nya, ayat ini sebagai intruksi Allah kepada kita, saya,
saudara dan kita semua insan-insan beriman agar kita meninggalkan
generasi-generasi yang hebat, kuat dan amanat. Hal ini sejalan dengan hadis
Rasulullah Shollallhu ‘alaihi wa sallam:
اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ
الضَّعِيْفِ
Artinya: "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla
daripada Mukmin yang lemah." (Hadis Riwayat Muslim).
Telah terbukti peranan dan kekuatan generasi muda di Negara kita ini sejak
tahun 1908, masa Kebangkitan Nasional sampai menjelang detik-detik Proklamasi
dikumandangkan, seluruh generasi muda yang tergabung dalam berbagai
organisasi kepemudaan mampu merebut kemerdekaan.
Tapi, kondisi sekarang sungguh amat memprihatinkan, para pemuda telah banyak
terlena oleh game online, menonton video porno, pergaulan bebas, sehingga
karakter mereka terbentuk oleh informasi negatif di media sosial, mengkonsumsi
narkoba, melawan bahkan membunuh orang tua kandung dan lain- lain. Bagaimana
solusinya?
Solusinya adalah mengikuti langkah- langkah sistematis yang telah di terapkan
oleh Rasulullah Shollallhu ‘alaihi wa sallam ketika memperbaiki kondisi bangsa
Arab yang tergambar di dalam Surah al- Jumu’ah ayat 2:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ
آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ
كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Artinya: “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di
antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka
dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As- Sunnah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
Berasarkan ayat di atas, maka ada 3 langkah yang perlu di lakukan untuk
membentuk generasi Qur’ani:
Pertama: Senantiasa membaca al- Qur’an akan membawa ketenangan hati,
membersihkan karat di hati, sehingga pemuda yang senantiasa membaca al- Qur’an
akan selalu bersih hatinya. Dan akan berpengaruh terhadap kebaikan perilaku
sehari- harinya.
Kedua: Mensucikan hati dari kemusyrikan dan kotoran hatinya, membersihkan
akhlak yang tercela, sehingga generasi kita menjadi generasi yang berkarakter
unggul.
Ketiga: Generasi Qur’ani akan selalu mempelajari hukum- hukum dan ilmu- ilmu
di dalam al- Qur’an dan Hadits, karena memang al- Qur’an sebagaimana yang
dikatakan oleh Imam Al-Ghazali dalam “Jawahir al-Qur’an”mencakup beragam
ilmu.
Diantara ilmu yang yang berlandaskan al- Qur’an yang menunjang kemajuan dan
kejayaan negara kita adalah:
1. Ekonomi Syari’ah
Ekonomi Syari’ah, adalah sistem ekonomi yang prinsip dasarnya berlandaskan
al-Qur’an, hadits, dan sumber hukum Islam lainnya. Perkembangan ekonomi
syariah di Indonesia ditandai oleh perkembangan bisnis lembaga keuangan
syariah seperti bank umum syariah- bank muamalat Indonesia, bank syariah
mandiri, bank syariah mega Indonesia- unit usaha syariah bank konvensional,
BPRS, BMT, Takaful, pegadaian syariah.
2. Pendidikan Islam
Pendidikan Islam Indonesia mengarah pada pendidikan integralistik yang
berpandangan bahwa manusia merupakan pribadi jasmani-rohani, intelektual,
perasaan dan individu-sosial. Secara umum menyatukan dan menselaraskan
kehidupan dunia dan akhirat. Maka melalui pendidikan Islam inilah, di berbagai
lembaga pendidikan Islam, muncul beragam jurusan, seperti ekonomi syari’ah,
kedokteran, Matematika, sains dan teknologi, hukum, psikologi, sosiologi dan
seluruh cabang ilmu sudah mulai di ajarkan di berbagai lembaga pendidikan
Islam.
Akhirnya, dari uraian di atas di peroleh kesimpulan:
1. Di tangan generasi mudalah
kelanjutan dan kejayaan bangsa Indonesia.
2. Generasi yang mampu membuat
Indonesia jaya adalah generasi yang tauhidnya kuat, ibadahnya taat, akhlak dan
karakternya bermartabat.
3. Bukan hanya pandai membaca al-
Qur’an, tetapi generasi Qur’ani juga mampu memahami al- Qur’an dan mampu
mengaplikasikannya dalam seluruh aspek kehidupan.
Saya tutup ceramah ini dengan pernyataan seorang orientalis barat, H.A.R. Gibb
dalam bukunya Whither Islam menyatakan:
“Islam is indeed much more than a
system of theology, it is a complete civilization”
(Islam sesungguhnya lebih
dari sebuah agama. Ia adalah suatu peradaban yang sempurna).
Demikianlah, jika ada kesalahan dan kekhilafan terhadap kita sesama manusia,
saya mohon maaf, dan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saya memohon ampunan.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ والهِدَايَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
وَبَرَكَاتُهُ