Senin, 05 Oktober 2020

AYAT KE-7 AL- FATIHAH JIKA TIDAK BACA BASMALAH

Pertanyaan:

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

AL- FATIHAH TIDAK BACA بسم الله الرحمن الرحيم (BISMILLAHIRROHMANIRROHIM), LANTAS AYAT KE -7 NYA MANA?

Jawaban:

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Al-Fatihah itu 7 ayat, makanya di sebut as-Sab'ul Matsani (7 ayat yg di ulang-ulang). Semua ulama bilang 7 ayat. 

Timbul pertanyaan, biasanya Basmalah ayat pertama, tapi bagi mereka yang tidak membaca Basmalah berarti cuma 6 ayat dong?

Oh...tidak begitu, karena menurut ulama yg menganggap BASMALAH BUKAN AYAT dari surah al-Fatihah, maka menurut mereka ayat pertamanya adalah: 

الحمد لله رب العالمين   (ALHAMDULILLAHIROBBIL'ALAMIN). 

Sehingga, ayat ke-7 menurut mereka adalah:

غير المغضوب عليهم  

(GHOIRIL MAGHDHUBI) sampai akhir ayat. 

Makanya, di dalam mazhab Syafi'i TIDAK BOLEH WAQOF (BERHENTI) pada أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ karena bukan tempat Berhenti dan bukan akhir ayat. Dan Imam Syafi'i berpendapat bahwa:

 بسم الله الرحمن الرحيم 

adalah termasuk ayat dari surah al-Fatihah. 

(Sumber pokok: Tafsir Jalalain, pada Tafsir surah al-Fatihah: lihat photo kitab di bawah ini yg bergaris merah).

Keutamaan Basmalah

Pertanyaan:

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Apa sajakah keutamaan بسم الله الرحمن الرحيم ?


Jawaban:

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

1. Seluruh makna kita-kitab Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم terhimpun di dalam al-Qur'an. 

2. Seluruh makna al-Qur'an terhimpun di dalam Surah al-Fatihah. 

3. Seluruh makna surah al-Fatihah terhimpun di dalam بسم الله الرحمن الرحيم

4. Seluruh makna بسم الله الرحمن الرحيم terhimpun di dalam huruf ب nya.  Maksud huruf ب adalah    

بي كان ما كان و بي يكون ما يكون 

Artinya: (Firman Allah: "karena Aku, telah ada apa yang ada, dan karena Aku, akan ada apa yg akan ada").

5. Ulama lain menambahkan makna huruf ب itu terhimpun di dalam titik nya, maksudnya adalah isyarat Keesan-Nya, tidak berbilang, Dia Maha Esa tidak ada yg setara dengan-Nya. 

(Sumber: Kitab al- Majalis as- Saniyah, hal. 3)

Oleh karena itu jangan lupa setiap aktivitas kita yg baik kita awali dengan  بسم الله الرحمن الرحيم

RUGI JIKA TIDAK MEMBACANYA.

Fatwa Dan Ceramah Itu Beda

Pertanyaan:

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Apakah sama antara ceramah agama dan Fatwa?

Jawaban:

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Diantara problematika manhaj terpenting yang digulirkan kalangan kaum yang keras dan kaku itu adalah berdakwah tanpa persiapan, dan mencampur- adukan antara ceramah agama dengan ilmu agama. Mereka menggunakan majelis ceramah agama sebagai panggung fatwa sehingga menyebabkan kebodohan merajalela, dan kaum muslimin semakin terpecah-belah. Lantas pertanyaannya, apakah benar ulama telah berkurang sehingga kebodohan meruyak dimanamana? Apakah memang sudah dekat kabar yang pernah disampaikan Rasulullah saw. dalam sabdanya, yang artinya:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dari hambau hamba-Nya sekaligus, tetapi Dia akan mencabut ilmu dengan mematikan para ulama. Sehingga ketika Allah Ta'ala tidak menyisakan seorang alim pun, orang-orang akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh. (Apabila) para pemimpin itu ditanya, kemudian mereka akan berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan." (HR. Bukhari dan Muslim) 

*Dikutip dari Buku Menjawab Dakwah Salafi Wahabi, Prof. Dr. Syaikh Ali Jum'ah, Mufti Agung Mesir.

ORANG 'ALIM FASIQ DAN AHLI IBADAH BODOH, MANA YANG LEBIH MULIA?

Pertanyaan:

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

ORANG 'ALIM FASIQ DAN AHLI IBADAH BODOH, MANA YANG LEBIH MULIA?


Jawaban:

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Sebagian orang-orang berselisih pendapat tentang " mana yg lebih mulia antara orang alim yg fasiq atau ahli ibadah yg bodoh. Maka, mereka mengutus salah seorang di antara mereka ke tempat ibadah ahli ibadah yg bodoh tadi. 

Kemudian orang itu berkata: "wahai hambaku, aku telah menerima do'a mu, mengampuni dosamu, maka tinggalkanlah ibadah dan istirahatlah."

Ahli ibadah yg bodoh berkata: " Wahai tuhanku, sesungguhnya aku mengharapkan ini darimu, aku memuji dan bersyukur kepadamu, karena sudah lama aku beribadah. Maka ahli ibadah yg bodoh ini menjadi orang yg bersalah dan kafir karena kebodohannya. 

Kemudian salah seorang di antara mereka pergi ke orang alim yg fasiq, dan ketika itu orang alim yg fasiq sedang meminum khomar (minuman keras). 

Kemudian orang itu berkata kepada orang alim yg fasiq itu: "wahai hambaku, takutlah kepadaku, aku tuhanmu akan menutupi dosamu dan jika kamu tidak malu dariku maka aku akan mencelakakanmu. 

Maka orang alim yg fasiq itu berkata: "wahai orang yg di laknat, engkau tidak mengetahui tentang tuhanmu, maka sungguh aku akan mengajarimu tentang tuhanmu sekarang."

Maka larilah orang yg berkata tadi dan tahulah ia KEMULIAAN ILMU DAN ORANG YANG BERILMU.


(Sumber: Kitab Syarh Maroqil 'Ubudiyah, hal. 6)

Benarkah Surah ar- Rohman ayat 33 ayat iptek?

Pertanyaan:

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Seringkali kita mendengar orang mengutip ayat berikut sebagai landasan iptek, benarkah demikian?

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

(QS. ar- Rohman:33).


Jawaban:

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Berikut kita kutip penjelasan pak Quraish Shihab:

Di Indonesia, ayat 33 Surah Al-Rahman dijadikan dasar oleh sebagian cendekiawan kita untuk membuktikan bahwa Al-Quran membicarakan persoalan-persoalan angkasa luar. Mereka menyatakan bahwa sejak 14 abad yang lalu, Al-Quran telah menegaskan bahwa manusia sanggup menuju ke ruang angkasa selama mereka mempunyai kekuatan, yaitu kekuatan ilmu pengetahuan. Kita tidak mengingkari bahwa manusia mempunyai kesanggupan untuk sampai ke bulan dan planet- planet lainnya. Bahkan manusia telah mendarat di bulan. Tetapi sulit dimengerti hubungan ayat ini dengan persoalan tersebut. 

Menurut hemat penulis, *ayat ini membicarakan keadaan di akhirat kelak* , yang menyampaikan tantangan Tuhan kepada manusia dan jin. Ayat tersebut berarti: “Wahai sekalian manusia dan jin bila kamu sekalian sanggup keluar dari lingkungan langit dan bumi untuk melarikan diri dari kekuasaan dan perhirungan yang kami adakan, maka keluarlah, larilah. Kamu sekalian tidak dapat keluar kecuali dengan kekuatan, sedang kalian tidak mempunyai kekuatan.” 

Perintah dalam ayat tersebut menunjukkan ketidakmam puan kedua golongan manusia dan jin untuk melaksanakan nya. Ayat tersebut dipahami demikian mengingat ayat sebelumnya yang berbunyi: Kami akan menghisab ( mengadakan perhitungan) khusus dengan kamu wahai manusia dan jin, maka manakah di antara nikmat-nikmat Tuhanmu yang kamu ingkari? Wahai golongan jin dan manusia bila kamu sekalian sanggup untuk keluar dari langit dan bumi (QS 55: 31-33).

Perhitungan khusus atau hisab tersebut akan diadakan di hari kemudian, bukan di dunia. Kalaulah ayat Ya ma‘syar al- jinni wa al-insi tersebut dianggap membicarakan keadaan di dunia dan menunjukkan kesanggupan manusia untuk melintasi angkasa luar, maka hendaknya, anggapan tersebut tidak segera dibenarkan setelah memperhatikan ayat berikutnya, yang berbunyi: Dikirim kepada golongan kamu berdua (wahai jin dan manusia) bunga api dan cairan tembaga sehingga kamu sekalian tak dapat mempertahankan diri ( tak dapat keluar dari lingkungan langit dan bumi) (QS 55: 35). 

Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa usaha manusia dan jin untuk keluar dari lingkungan langit dan bumi akan gagal. Dari sini, hanya ada dua alternatif dalam menafsirkan ayat-ayat tadi: 

 *Pertama* , ayat 33 dari Surah Al-Rahman membicarakan persoalan dunia serta kesanggupan manusia keluar dari lingkungan langit dan bumi dalam arti keluar angkasa.

Dan *kedua* , ayat tersebut membicarakan keadaan di akhirat serta kegagalan manusia keluar dari lingkungan langit dan bumi untuk melarikan diri dari hisab dan perhitungan Tuhan. 

Jika dipilih altematif pertama, maka ini akan mengakibat kan dua hal yang sangat berbahaya bagi pandangan orang terhadap Al-Quran, yaitu: 

1. Bahwa Al-Quran bertentangan satu dengan yang lainnya, karena ayat 34 menerangkan kesanggupan manusia keluar dari lingkungan langit dan bumi, sementara ayat 35 menerangkan kegagalan manusia keluar dari keduanya. 

2. Al-Quran dalam hal ini ayat 35-bertentangan dengan kenyataan ilmiah, karena ayat tersebut menyatakan kegagalan manusia keluar dari lingkungan langit dan bumi. Sedangkan manusia abad ke-20 ini telah berhasil mendarat di luar lingkungan bumi (yaitu bulan) . 

Tetapi jika dipilih alternatif kedua, yaitu bahwa ayat-ayat tersebut membicarakan keadaan di akhirat, maka tidak akan didapati sedikit pun pertentangan. Firman Allah: J ika sekiranya Al-Quran datangnya bukan dari sisi Allah, niscaya mereka akan mendapat banyak pertentangan di dalamnya (QS 4: 82). 

Dalam ayat di atas tidak ada pertentangan, karena ayat ini menerangkan ancaman Tuhan kepada manusia dan jin, dan menyatakan ketidaksanggupan mereka keluar dari lingkungan langit dan bumi untuk melarikan diri dari perhitungan yang akan terjadi kelak di akhirat; karena mereka tidak mempunyai kekuatan.

(Di kutip dari buku: Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur'an, halaman 81-83).

HUKUM DO'A TOLAK BALAK SAMBIL MEMBALIKKAN TELAPAK TANGAN

Pertanyaan:

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Bagaimanakah hukumnya do'a tolak balak sambil membalikkan telapak tangan?

Jawaban:

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Imam an Nawawi Rahimahullah mengatakan:

قَالَ جَمَاعَةٌ مِنْ أَصْحَابِنَا وَغَيْرُهُمْ: السُّنَّةُ فِي كُلِّ دُعَاءٍ لِرَفْعِ بَلَاءٍ ، كَالْقَحْطِ وَنَحْوِهِ ، أَنْ يَرْفَعَ يَدَيْهِ وَيَجْعَلَ ظَهْرَ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ، وَإِذَا دَعَا لِسُؤَالِ شَيْءٍ وَتَحْصِيلِهِ ، جَعَلَ بَطْنَ كَفَّيْهِ إلى السماء

Segolongan sahabat-sahabat kami (Syafi’iyah) dan selain mereka mengatakan, adalah sunnah pada setiap doa tolak bala, seperti musim kemarau dan lainnya, untuk mengangkat tangan dan menjadikan punggung tangannya ke langit, dan jika berdoa meminta sesuatu secara umum dengan telapak bagian dalam ke langit.

(Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 3/457)

Dalilnya adalah, Anas bin Malik Radhiallahu 'Anhu bercerita:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْقَى، فَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ

Bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam doa istisqa dan dia menjadikan posisi punggung tangannya ke langit. (HR. Muslim no. 895)

NASIB RUH KELUARGA YANG TELAH WAFAT SETIAP MENJELANG MALAM

Pertanyaan:

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Bagaimanakah keadaan ruh keluarga kita yang telah wafat pada malam hari?


Jawaban:

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

   وورد أيضا أن ارواح المؤمنين تأتى فى كل ليلة الى سماء الدنيا وتقف بحذاء بيوتها وينادى كل واحد منها بصوت خزين يااهل واقاربى وولدى يامن سكنوابيوتنا ولبسوا ثيابنا واقتسموا اموالنا هل منكم من أحد يذكرنا ويتفكرنا فى غربتنا ونحن فى سجن طويل وحصن شديد فارحمونا يرحمكم الله. ولاتبخلوا علينا قبل أن تصيروا مثلنا ياعباد الله ان الفضل الذى فى ايديكم كان فى ايدينا وكنا لاتنفق منه فى سبيل الله وحسابه ووباله علينا والمنفعة لغيرنا فان لم تنصرف اى الارواح بشيئ فتنصرف بالحسرة والحرمان وورد أيضا عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال مالميت فى قبره إلاكالغريق المغوث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه او اخيه اوصديق له فاذا لحقته كانت أحب اليه من الدنيا ومافيها.

Keterangan dari hadits bahwa arwah orang-orang mukmin datang pada tiap malam ke langit dunia, dan berhenti di jurusan rumah-rumahnya dan berseru-seru dengan suara yang mengharukan seribu kali “wahai keluargaku, sanak-saudara, dan anak-anakku, wahai kau yang mendiami rumah-rumahku, memakai pakaianku dan membagi-bagi hartaku. Apakah ada diantara kalian yang mengingat dan memikirkanku dalam pengasinganku ini dan aku berada dalam tahanan yang cukup lama dalam benteng yang kuat. Kasihanilah kami, maka Allah akan mengasihanimu. Janganlah kamu semua bakhil kepadaku sebelum kamu (berposisi) sepertiku.Wahai hamba-hamba Allah sesungguhnya apa yang kau miliki sekarang dulu juga (pernah) ku miliki, hanya saja dulu aku tidak membelanjakannya di jalan Allah, dimana pemeriksaannya dan bahayanya menimpaku sedang kegunaannya bermanfaat kepada  orang lain”.  Jika kamu (sanak, saudara dll) tidak memperhatikannya (arwah), maka mereka (arwah-arwah itu) tidak mendapatkan oleh-oleh sesuatupun dan mereka hanya akan mendapatkan penyesalan dan kerugian. Ada pula hadits Rasulullah saw.beliau bersabda ”mayit itu di dalam kuburnya seperti orang hanyut yang meminta-minta tolong, mereka menungu-nunggu do’a dari anaknya, saudaranya atau teman-temannya. Maka jika  do’a itu sampai kepadanya nilainya jauh kebih baik dibandingkan dunia seisinya.

(kitab I’anatuthalibin Juz II).

KETENANGAN DAN KEGELISAHAN HATI

  KETENANGAN DAN KEGELISAHAN HATI   اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي شَرَحَ صُدُوْرَ الْمُوَفَّقِيْنَ بِأَلْطَافِ بِرِّهِ وَآلَائِهِ، وَنُوْرِ بَصَ...